Keunggulan
Transmisi Serat Optik
Sistem transmisi serat optik ini
dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan,
antara lain :
- Redaman transmisi yang kecil.
Sistem
telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil
dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM.
Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi
jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
- Bidang frekuensi yang lebar
Secara
teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi, hingga
mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan
untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah
serat optik yang halus.
- Ukurannya kecil dan ringan
Dengan
demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat
dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.
- Tidak ada interferensi
Hal
ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar/cahaya laser
sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari cakap silang
(cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan perkataan lain
kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan
transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan
kabel serat optik dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high
voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.
- Kelebihan lain, antara lain
Adanya isolasi antara pengirim
(transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak ada ground loop serta tidak
akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik. Dengan
demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar. Seperti
pada industri minyak, kimia, dan sebagainya.
Kabel Coaxial
|
Kabel Serat Optik
|
|
Delay
|
0.005 ms/km
|
0.048 ms/km
|
Keamanan
|
- aman dari penyadapan
- tidak dapat di jamming |
- aman dari penyadapan
- tidak dapat di jamming |
Penambahan kanal
Kapasitas kanal Transmisi TV Broadcast Transmisi data Umur sistem MTBF |
memasang kabel baru
sedang-besar baik, tidak ekonomis tidak dapat baik, tidak praktis lebih dari 25 tahun ± 10 tahun |
memasang kabel baru
sedang-besar sekali baik dan ekonomis tidak dapat baiksekali lebih dari 25 tahun ± 10 tahun |
Prinsip
Kerja Transmisi pada Serat Optik
Berlainan dengan telekomunikasi yang
mempergunakan gelombang elektromagnet maka pada serat optik gelombang cahayalah
yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal
suara menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang
pembawa cahaya melalui serat optik dari pengirim (transmitter) menuju alat
penerima (receiver) yang terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi
gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi
menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali
menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat
dirubah kembali menjadi gelombang suara.
Tugas untuk merubah sinyal listrik
ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik
yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung serat optik.
Dalam perjalanannya dari transmitter
menuju ke receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel serat optik
dan konektor-konektornya (sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh
akan diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk memperkuat
gelombang cahaya yang telah mengalami redaman.
Teori Perambatan Gelombang
Pemantulan Sempurna (Total Internal Reflection)
Pemantulan Sempurna (Total Internal Reflection)
Serat Optik bisa juga disebut serat kaca yang memang
terbuat dari kaca. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus
dengan proses yang cukup rumit yang kemudian dapat digunakan untuk melewati
data yang akan dikirim atau diterima.
Jadi Serat Optik adalah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Jadi Serat Optik adalah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Jika dibandingkan dengan Kabel Tembaga keunggulan serat
optik lebih besar. Serat optik membawa sistem informasi dalam bentuk sinyal
cahaya, daya listrik yang dibutuhkan relatif tidak terlalu besar. Sinyal cahaya
yang relatif lebih kebal terhadap gangguan dari luar tidak perlu ditransmisikan
dengan daya listrik yang tinggi seperti yang terjadi pada media komunikasi
kabel tembaga. Hanya butuh daya yang rendah saja, maka sinyal informasi bisa
tiba di tujuan dengan cepat. Kemudian media serat optik ini tidak digunakan
untuk melewatkan sinyal-sinyal listrik, maka bisa dipastikan didalam jalur
komunikasi ini tidak akan tersengat listrik sekecil apapun. Dengan demikian,
media ini tidak akan mengalami kepanasan dan penipisan akibat tegangan listrik
yang lewat di dalamnya. Ini menandakan media serat optik akan jauh lebih
berumur panjang dibandingkan kabel tembaga biasa (No Name, 1999).
Konfigurasi Dasar Sistem Komunikasi Fiber Optik
Sistem
Komunikasi Fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
a. Transmitter berupa Laser Diode ( LD
) dan Light Emmiting Diode (LED)
b. Media transmisi berupa fiber optik
c.
Receiver yang merupakan detektor penerima
2.2.1.
Transmitter
Transmitter terdiri dari 2 bagian
yaitu :
a.
Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal
analog, selanjutnya data tersebut ditumpangkan kedalam sinyal gelombang optik
yang telah termodulasi.
b. Sumber gelombang optik berupa sinar Laser Diode (LD)
dan LED ( light emmiting diode ) yang pemakaiannya disesuaikan dengan sistem
komunikasi yang diperlukan. Laser Diode dapat digunakan untuk sistem komunikasi
optik yang sangat jauh seperti Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem
Komunikasi Serat Optik (SKSO), karena laser LD mempunyai karakteristik yang
handal yaitu dapat memancarkan daya dengan intensitas yang tinggi, stabil,
hampir monokromatis, terfokus, dan merambat dengan kecepatan sangat tinggi,
sehingga dapat menempuh jarak sangat jauh. LED digunakan untuk sistem
komunikasi jarak sedang dan dekat agar sistem dapat ekonomis dan efektif karena
LED lebih mudah pembuatanya, sehingga harganyapun lebih murah.
2.2.2. Media Transmisi Serat Optik
Fungsinya untuk
menyalurkan informasi (suara, gambar, data) antar titik yang terdapat pada
jaringan telekomunikasi.
Receiver
Receiver atau
bagian penerima terdiri dari 2 bagian yaitu detektor penerima dan rangakaian
elektrik
a. Detektor penerima berfungsi untuk mengkap cahaya yang
berupa gelombang optik pembawa informasi, dapat berupa PIN diode atau APD
(Avalance Photo Diode) pemilihannya tergantung keperluan sistem komunikasinya.
b. Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi cahaya
pembawa informasi terhadap data informasi terhadap data informasi yang dibawa
dengan melakukan regenerasi timing, regenerasi pulse serta konversi sinyal
elektrik ke dalam interface V.28 yang berupa sinyal digital dan sebaliknya.
Atenuasi (Loss)
Atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi
dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB dan disebabkan oleh 3 faktor utama
yaitu absorpsi, hamburan (scattering) dan mikro-bending. Gelas yang merupakan
bahan pembuat fiber optik biasanya terbentuk dari silicon-dioksida (SiO2).
Atenuasi menyebabkan pelemahan energi sehingga amplitudo gelombang yang sampai
pada penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh
pemancar. Cahaya yang sedang merambat dalam sebuah serat optik teratenuasi
seperti: kehilangan energi. Kehilangan ini harusnya dijaga seminimal mungkin
sehingga untuk jarak yang sangat jauh dapat dicapai tanpa menggunakan instrumen
tambahan. Atenuasi dari serat optik merupakan parameter yang penting dalam
merancang jaringan komunikasi kabel. Hal ini terutama disebabkan proses fisika
seperti absorbsi dan scattering/hamburan.
Besarnya
kehilangan cahaya (energi) tergantung kepada hal-hal lain yang merupakan fungsi
dari panjang gelombang cahaya tersebut. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengukur atenuasi dari serat optik secara spektrum seperti fungsi dari panjang
gelombang untuk mendapatkan panjang gelombang dengan atenuasi lemah yang cocok
untuk aplikasi komunikasi optik.
Sementara itu
proses absorbsi hanya terjadi pada panjang gelombang tertentu yang disebut
sebagai pita absorbsi (misalkan: absorbsi OH pada panjang gelombang 1390 nm).
Kehilangan cahaya karena hamburan terjadi pada semua panjang gelombang karena
hamburan pada serat optik merupakan hasil dari fluktuasi (homogen) densitas
dengan dimensi lebih kecil dari panjang gelombang cahaya, hukum Scattering
Rayleigh dapat digunakan untuk mendiskripsikan proses ini. Dapat dikatakan
kenaikan panjang gelombang akan menyebabkan pelemahan hamburan/scattering loss
(λ) menurun. Misalkan: pada panjang gelombang 1300 nm scattering loss hanya
mencapai 18% nya saja, pada panjang gelombang 850 dan 1550 nm scattering
lossnya hanya 9% saja (John et al, 1987).
Pengoperasian kabel serat optik pada panjang gelombang
ini oleh karenanya merupakan sebuah keuntungan. Jika perambatan cahayanya itu
seperti aliran tunak maka dapat dilihat bahwa daya dari pandu cahaya itu akan
turun secara eksponensial dengan perkalian L:
P(L) = P(0) 10αL/10
αL = 10 log
P(0)/P(L);
dimana: α
koefisien atenuasi dlm dB/km
L panjang serat
optik dlm km
Faktor-faktor
yang menyebabkan Atenuasi (Loss) adalah:
a.
Absorpsi.
Absorpsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada
daerah-daerah tertentu gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar cahaya seperti
pada daerah ultraviolet contohnya inframerah.
Spektrum gelombang Elektromagnetik dimulai dari frekuensi rendah sampai
frekuensi tertinggi, dimana letak range frekuensi spektrum infra merah yang
dapat ditransminsi (bandwith).
a. Hamburan Rayleigh
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi
indeks bias disepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilang dihamburkan
oleh benda benda kecil yang ada di dalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh
tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan hamburan Rayleigh.
Gambar Setting
peralatan untuk menentukan besarnya intensitas cahaya.
Sebuah
perangkat monokromator memilih sebuah panjang gelombang partikuler. Sampel yang
dipakai dapat diletakkan pada cuvette. Cahaya dari lampu akan melewati cuvette
dan mengenai perangkat phototube. Sinyal yang dapat dideteksi oleh phototube
akan dicatat oleh piranti pencatat. Dari gambar di atas dapat dilihat
adanya intensitas cahaya yang berasal dari sumber cahaya (Tungsten Lamp) sebelum
melewati sampel maka akan diperoleh besarnya intensitas sebesar ( I0
), sedangkan setelah cahaya melewati sampel diperoleh intensitas sebesar (
I ). Dalam pendekatan secara sederhana transmitansi dapat dinyatakan
sebagai perbandingan intensitas radiasi seberkas cahaya sesudah melewati sebuah
sampel terhadap intensitas radiasi seberkas cahaya sebelum melewati sebuah
sampel. Untuk mempermudahkannya transmitansi diberi simbol T.
Transmitansi biasanya disajikan dalam bentuk prosentase, untuk menentukan besar
prosentasenya dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut : T% = I/I0
x 100 %
II.4
Jenis Rugi-Rugi Pada Serat Optik
Faktor
yang mempengaruhi penggunaan serat optik ditentukan sebagai berikut:
II.4.1
Rugi-Rugi Dari karakteristik Fisik Serat
Inti
dari kabel serat optik menyerap sebagian dari cahaya. Hal ini dinyatakan dalam
penyusutan kabel. Satuan yang digunakan untuk penyusutan optik adalah dB/Km.
• Hamburan (Scattering)
Disebabkan
oleh interaksi cahaya akibat adanya variasi densitas di dalam inti serat optik
dan disebabkan oleh efek Geometris serat optik.
• Penyerapan (absorption)
Rugi
akibat serapan penyebab utamanya berasal dari adanya logam transisi
seperti Fe dan Cu. Rugi karena
serapan adalah rugi transisi pokok yang berasal dari bahan untuk membuat serat
optik.
II.4.2
Dispersi
Mekanisme
dispersi dalam serat menyebabkan pelebaran pulsa cahaya yang dikirim sepanjang
serat. Jika diamati setiap pulsa akan lebar dan menumpuk dengan yang lainnya
dan menjadikan tidak dapat dibedakan pada perangkat penerima. Dispersi juga
membatasi maksimum lebar pita frekuensi. Untuk menghindari penumpukan pulsa
cahaya pada hubungan sistem optik maka diprasyaratkan kecepatan bit (BR) harus
lebih kecil atau paling tidak sarna dengan dua kali pelebaran dispersi pulsa,
BR ≤ 1/(2π)
II.4.3
Rugi Karena Sejumlah Sambungan dan Konektor
Dalam
transmisi jarak jauh sering kali diperlukan adanya banyak sambungan serat,
karena panjang pabrikasi serat 1-5 Km. Akibat sambungan tersebut menghasilkan
rugi. Rugi karena sejumlah sambungan disebabkan oleh adanya kesalahan
penjajaran, adanya perbedaan sumbu inti dan kulit, perbedaan diameter dan
ketidaksamaan bentuk inti dari serat optik penyambung.
II.4.4
Rugi Karena Input Output Coupling (Kopling)
Rugi
karena input kopling terjadi jika daerah inti lebih kecil dari sumber pancaran,
yang berkaitan dengan kemampuan serat dalam mengumpulkan cahaya.
II.5
Sumber Cahaya
Sumber
cahaya untuk serat optik bekerja sebagai pemancar cahaya yang membawa
informasi. Sumber tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan yang diperlukan.
Pertama, cahaya yang dihasilkan harus bersifat monokromatis (berfrekuensi
tunggal) kedua, sumber tersebut harus mempunyai keluaran cahaya yang
beritensitas tinggi, sehingga mampu mengatasi rugi-rugi yang dijumpai pada
transmisi sepanjang serat optik. Ketia, sumber cahaya harus mudah dimodulasi
oleh isyarat informasi. Yang terakhir, sumber cahaya harus berukuran kecil,
ringkas dan mudah dihubungkan dengan serat optik, sehingga tidak mengakibatkan
rugi-rugi sambungan yang besar. Sumber cahaya yang biasa digubakan pada sistem
komunikasi serat optic sampai saat ini ada dua macam:
1. Dioda Pernancar Cahaya (Light
Emitting Diode, LED)
2. Dioda Laser Injeksi (Injection
Laser Diode, ILD)
Insensitas
cahaya yang dihasilkan LED adalah rendah, sehingga biasanya hanya digunakan
untuk sistem serat optik jarak pendek, misalnya pada pesawat terbang,
gedung-gedung dan sebagainya. Laser dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas
tinggi dan koheren sehingga sesuai untuk digunakan pada sistem komunikasi jarak
jauh.
II.6
Detektor Cahaya (Transducer)
Transducer
merupakan suatu alat yang mengubah suatu besaran fisis besaran yang lain.
Secara umum besaran-besaran fisis terbagi besaran fisis optis, mekanik, termal
dan listrik. Detektor cahaya mengkonversikan besaran fisis optis menjadi
besaran listrik. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh detektor pada sistem
transimis dengan serta optik adalah kepekaan yang tinggi, panjang gelombang
harus sama tepat dengan yang digunakan oleh sumber cahaya, waktu anggapnya
tinggi (responsitivity), efisiensi konversi sinyal listrik tinggi, handal,
noise rendah.
Ada dua jenis detektor foto, yaitu:
a) Dioda PIN
Dioda
PIN bekerja atas dasar pemasangan elektron dan hole yang dibentuk oleh cahaya
yang timbul. Lapisan i (intrinsik) digunakan karena mempunyai efisiensi kuantum
yang lebih besar dan kapasitas sambungan yang kecil. Dioda PIN ini cocok untuk
pemakaian dengan kapasitas rendah sampai dengan sedang yang beroperasi dengan
kecepatan 10-1 OOMHz.
b) Dioda-Foto Avalanche (APD)
Mempunyai
efek beruntun (Avalanche) yang menerapkan bias mundur yang besar ke dalam
sambungan p-n dan mengakibatkan intensitas medan dekat daerah sambungan menjadi
tinggi, sehingga ektron-elektron yang sedang dipercepat lewat tersebut akan
menghasilkan pasangan elektron lubang sekunder. Jumlah pembawa yang
dibangkitkan sebanding dengan eksponensial intensitas medan dan menimbulkan
efek beruntun. Kepekaan dan gain dari diode ini tinggi sehingga dipakai untuk
sistem komunikasi dengan kapasitas sedang sampai tinggi.
II.7
Penguat Operasional (Op-Amp)
Op-Amp
adalah piranti solid state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan
baik AC maupun DC. Op-Amp yang khas terdiri dari tiga rangkaian dasar yaitu
penguat differensial impedansi tinggi, penguat tegangan penguatan tinggi dan
penguat keluaran impedansi rendah.
Karakteristik Op-Amp yang
terpenting adalah :
• Impedansi masukan tinggi,
sehingga arus masukan diabaikan.
• Penguat loop terbuka amat
tinggi
• Impedansi keluaran rendah,
sehingga penguat tidak terpengaruh oleh
pembebanan.
Gambar (a) Penguat terkontrol
inverting (b) penguat terkontrol non inverting
Penguatan
Op-Amp dapat dikontrol baik secara inverting maupun non inverting sebagaimana
yang diperlihatkan pada gambar 2.8, dimana penguatannya ditentukan oleh
besarnya Rf dan Rin. Untuk penguat terkontrol inverting penguatannya adalah
memenuhi persamaan:
=
II.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Transmisi
Media Fiber
1.Attenuation
(Penurunan)
Ketika sinar melewati media fiber, akan mengalami penurunan daya
akibat redaman, pembiasan dan efek lainnya. Dengan kata lain, besar kecilnya
power yang di terima akan dipengaruhi oleh perbedaan besarnya daya yang dikirim
dan penurunan kualitas selama proses ‘perjalanan’ sinar tersebut. Singkatnya,
Attenuation adalah penurunan kualitas sinar yang dialamin ketika pengiriman
sinar sampai ke penerima sinar di media fiber.
2.Dispersion
(Penyebaran)
Ketika sinar melewati media fiber, sinar tersebut akan membawa
informasi data dalam jumlah yang besar melalui jarak yang jauh. Singkatnya,
Dispersion adalah kemampuan pita lebar untuk membawa data yang disalurkan /
dirambatkan dalam media optikal fiber.
3.Bandwidth (Jumlah
Data)
Ketika sinar merambat akan menggunakan frekuensi tertentu. Besar
kecilnya frekuensi yang digunakan akan mempengaruhi besar kecilnya kapasitas
informasi data yang akan dibawa.